kekerasan Archives - Perempuan Mahardhika
Memperingati HAKTP 2024: Diskusi Perempuan Mahardhika Soroti Kerja Layak yang Inklusif bagi Setiap Orang
Momentum Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) tahun 2024 menjadi pengingat pentingnya menyoroti isu-isu yang sering kali terpinggirkan, tidak diprioritaskan, ...
Paralegal Perempuan Mahardhika Samarinda Siap Bantu Perempuan Muda Korban Kekerasan Berbasis Gender
Salah satu korban yang rentan mengalami kekerasan berbasis gender ialah perempuan muda. Salah satunya, pada relasi pacaran. Bentuk-bentuk kekerasan berpotensi ...
Sosialisasi UU TPKS di Samarinda Seberang: Langkah Memutus Rantai Kekerasan Terhadap Perempuan
SAMARINDA – Perempuan Mahardhika Samarinda melakukan sosialisasi tentang Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di ...
Ngobras K-ILO 190 #4: KDRT pada Buruh Perempuan: Terikat Rantai Kekerasan yang Tidak Terlihat
NGOBRAS: KDRT Pada Buruh Perempuan “Terikat Rantai Kekerasan Yang Tidak Terlihat” Dikirim oleh Perempuan Mahardhika pada Sabtu, 17 September 2022 ...
Solidaritas Bersama TTCU
Kami mengekspresikan solidaritas kami melalui tuntutan yang telah dirumuskan oleh Tamil Nadu Textile and Common Labour Union (TTCU), sebuah serikat independent yang dipimpin oleh perempuan yang telah mengorganisir pekerja di Natchi Apparels dan memberikan dukungan terhadap keluarga korban.
Memutus Rantai Kekerasan dengan Menolak Perpu Kebiri
Pemberian hukuman kebiri sendiri lebih fokus pada apa yang dilakukan pelaku bukan apa yang menyebabkan pelaku melakukan kekerasan seksual sehingga akar permasalahannya tidak tertangani.
PT. Inti Prima Rasa (Pemasok Roti Starbucks) Tidak Penuhi Hak-hak Buruh
Inti Prima Rasa sendiri telah berdiri sejak tahun 1996 dan kini memiliki 150 klien yang ada di 16 provinsi di Indonesia dengan total buruh (sebagian adalah buruh kontrak) sebanyak 700 orang. Sistem kontrak yang dijalankan oleh perusahaan juga bermasalah.
Kekerasan di Dunia Kerja yang Sering Luput dari Perhatian kita
Hingga hari ini belum ada kerangka yang dapat disepakati bersama untuk dapat mengakui apa itu kekerasan dalam dunia kerja. Namun ...
Queering the Law, Upaya Menginklusikan Sistem Hukum untuk Memutus Rantai Kekerasan
Rantai kekerasan ini juga tak akan putus selama hukum yang ada hari ini tidak memiliki perspektif keadilan. Berbicara mengenai ilmu hukum yang ada di Indonesia, Agustine menuturkan bahwa hukum serta aparat penegak hukum termasuk jaksa yang ada di Indonesia ini bersifat positivistik sehingga sangat kaku dan tidak kontekstual.
Diskriminasi Terhadap Perempuan Disabilitas di Dunia Kerja
Kurangnya perspektif mengenai disabilitas dan inklusi juga menyebabkan berbagai macam bentuk diskriminasi. Disabilitas seorang pekerja sering dijadikan alasan untuk mengupah seseorang dengan disabilitas dengan upah yang lebih rendah dari rekan kerjanya yang non disabilitas.