Pada 5 Mei 2021, ribuan buruh PT Pan Brothers di Boyolali berunjuk rasa menentang Keputusan Perusahaan tentang pembayaran upah bulan April yang dicicil selama 2 kali dan pembayaran THR 2021 yang dicicil sebanyak 8 kali. Dikutip dari Tempo.co, alasan perusahaan garmen tersebut dikarenakan adanya arus kas yang ketat akibat pemotongan modal kerja dari bank sehingga perlu mengatur aliran dana.
Alasan perusahaan tentu tidak dapat diterima oleh buruh PT Pan Brothers lantaran produksi terus berjalan meski di tengah pandemi. Pun hal ini bertentangan dengan statement Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto pada salah satu laman berita online yang mengatakan bahwa akan menganggarkan belanja modal di tahun 2021 sebesar USD 10 juta-USD 15 juta dan anggaran tersebut diambil dari keuntungan perseroan.
Keuntungan PT Pan Brothers Tbk. pada tahun 2020 memang mengalami pertumbuhan 8,7 persen menjadi USD 18,21 juta hingga September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 16,75 juta dan memperkirakan akan kembali naik 10 persen di tahun 2021.
PT Pan Brothers sendiri telah berdiri di Indonesia sejak 1980 dan dalam kurun waktu 10 tahun PT Pan Brothers berhasil mengubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka atau Tbk dengan negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Eropa, Canada, Jepang, Australia dan beberapa negara lainnya.
Pada tahun 2011 PT Pan Brothers Tbk membuka cabangnya di Singapura, Hongkong dan Taiwan. Hingga kini PT Pan Brothers telah memiliki kurang lebih 10 anak perusahaan yaitu, PT Hollit International, PT Ocean Asea Industry, PT Prima Sejati Sejahtera, PT Apparelindo Prima Sentosa, Continent 8 PTE Ltd, PT Panca Prima Eka Brothers,PT Theodore Pan Garmindo, PT Victory Pan Multitex, PT Berkah Indo Garment, Cosmic Gear Limited, Eco Smart Garment Indonesia.
Pencicilan upah dan THR yang dilakukan PT Pan Brothers bukanlah yang pertama kali. Pada 2020 lalu pembayaran THR juga dilakukan secara cicil oleh perusahaan sebanyak 5 kali yang dibayarkan selama 5 bulan.
Menurut Wahono, ketua serikat pekerja KSPN di Boyolali bahwa kabar tentang PT Pan Brothers akan mencicil THR tahun ini sudah terdengar sejak bulan lalu. Akan tetapi saat itu serikat pekerja menolak sampai akhirnya terjadi perundingan Tripatit antara serikat, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat dan perusahaan yang menyepakati jumlah pencicilan sebanyak 5 kali. Disnaker menghimbau agar pencicilan pertama diberikan sebesar 30 persen, namun sayangnya jumlah tersebut hingga kini belum disepakati oleh perusahaan.
Setelah aksi yang dilakukan para buruh PT Pan Brothers, barulah perusahaan membuat berita acara yang isinya menyepakati upah dibayar penuh satu kali di tanggal 7 Mei, sementara terkait THR masih akan dilakukan sesuai kesepakatan sebelumnya. Karena persoalan pencicilan upah dinilai paling memicu adanya demontrasi buruh.
Di Jawa Tengah selain PT Pan Brothers, beberapa pabrik juga memberlakukan sistem cicil untuk pembayaran THR bagi buruhnya di antaranya PT Apac Inti Corpora dan PT Bengawan Solo Garment Indonesia. Untuk itu beberapa serikat buruh bergabung membangun Posko Pengaduan THR secara online melalui tautan .
Sumber:
Google “anak perusahaan PT PAN Brothers” – https://www.google.com/search?q=anak+perusahaan+pt+pan+brothers&rlz=1C1GCEA_enID863ID863&oq=anak+perusahaan+pt+pan+&aqs=chrome.1.69i57j0.13922j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Merdeka.com – https://www.merdeka.com/pan-brothers-tex/profil/